Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 15 titik panas yang mengindikasikan
kebakaran hutan dan lahan di Pulau Sumatera, Minggu.
"Titik panas terdeteksi menyebar di empat provinsi di Riau," kata Kepala BMKG Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru.
Ia menjelaskan, titik panas yang terpantau satelit Terra dan Aqua
dengan tingkat kepercayaan diatas 50 persen pada Minggu pukul 16.00 WIB
menyebar di Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Riau.
Di Jambi terdeteksi sebanyak empat titik panas, sementara di
Sumatera Barat dan Sumatera Selatan masing-masing dua titik panas.
Sementara itu, Provinsi Riau merupakan provinsi dengan dengan
jumlah titik panas terbanyak, yakni tujuh titik. Ia menjabarkan, tujuh
titik panas di Riau masing-masing terpantau di tiga kabupaten.
"Indragiri Hulu empat titik panas, diikuti Pelalawan dua titik dan
Kampar satu titik," urainya menjabarkan sebaran titik panas di Riau.
Sugarin mengatakan dari tujuh titik panas di Riau, empat titik
dipastikan sebagai titik api atau indikasi kuat adanya kebakaran hutan
dan lahan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen. Empat titik api
tersebut menyebar di Indragiri Hulu tiga titik dan Pelalawan satu titik.
Meski begitu, Sugarin mengatakan hujan dengan intensitas ringan
hingga sedang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Riau.
Sugarin mengatakan selama April ini Provinsi Riau dalam kondisi
aman dari bencana kebakaran. Namun, Sugarin mengatakan memasuki Mei
mendatang, cuaca di Riau akan mengalami transisi dari musim hujan ke
musim kemarau. Kemarau diprediksi akan berlangsung hingga September
2017.
Menurut dia, kondisi tersebut perlu diwaspadai karena curah hujan
diprediksi akan sangat minim yang berpotensi menyebabkan Karhutla.
"Kemudian yang perlu diwaspadai pada Mei-September mendatang, pola
angin akan berubah dari selatan ke utara. Artinya kalau terjadi
kebakaran, asap akan lari ke negeri tetangga," tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur Riau menetapkan status siaga darurat bencana
asap akibat kebakaran hutan dan lahan 2017. Status siaga itu efektif
berlaku selama 96 hari atau mulai Januari ini hingga 30 April 2017
mendatang.
BPBD mencatat, sepanjang triwulan pertama 2017 ini, lebih 300
hektare lahan di Riau hangus terbakar. Satgas terus berusaha mencegah
karhutla dengan meningkatkan patroli terpadu serta membangun sekat-sekat
kanal.
Ada 15 titik panas di Sumatera
....Provinsi Riau merupakan provinsi dengan dengan jumlah titik panas terbanyak, yakni tujuh titik. Ia menjabarkan, tujuh titik panas di Riau masing-masing terpantau di tiga kabupaten....