Danrem minta maaf terkait penembakan mobil LAM

id penembakan, mobil, mobil milik LAM, Lembaga Adat Melayu, Brigjen TNI Fachri, anggota tni

Danrem minta maaf terkait penembakan mobil LAM

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis)

Tanjungpinang (Antarasumsel.com) - Komandan Korem 033/WP Brigjen TNI Fachri minta maaf terkait insiden penembakan mobil Lembaga Adat Melayu (LAM) Natuna belum lama ini.

"Kami sangat menyesalkan, dan menyayangkan kejadian tersebut. Kami menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya," kata Kepala Penerangan Korem 033/Wira Pratama Mayor Infantri AR Sipahutar dalam rilis yang diterima Antara di Tanjungpinang, Senin.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kata dia, penembakan tersebut dilakukan oknum prajurit TNI Angkatan Darat, karena salah sasaran. Sasaran oknum prajurit itu sebenarnya preman, bukan mobil LAM.

"Hal ini saya ketahui dari hasil proses hukum berdasarkan keterangan saksi dan tersangka, sasarannya adalah anak preman yang bernama Hanafi," ujar dia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, Sipahutar menjelaskan penembakan dilakukan karena rasa sakit hati.

"Hal ini, buntut dari kejadian pada 23 Maret 2017, di Desa Sungai Hulu. Menurut keterangan tersangka, dia dikeroyok," ungkapnya.

Sementara oknum prajurit TNI AD, Prada R, menjalani proses hukum dengan dugaan penyalagunaan senjata api.

"Sekarang kami serahkan kepada pihak penyidik dalam hal ini Polisi Militer. Sekarang masih tahap proses Hukum," tegasnya.

Dari kejadian tersebut, Danrem 033/WP telah mengambil langkah-langkah persuasif dengan mendelegasikan aparat teritorial setempat untuk bertindak cepat dengan mengadakan pertemuan kepada pihak korban, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama.

"Menjadikan insiden ini pelajaran bagi kita semua untuk bersatu, bersinerji dan manunggal antar TNI (khususnya TNI AD) dengan rakyat, karena TNI kuat bersama rakyat untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI," katanya.