Legislator soroti naiknya kasus HIV/AIDS Pekanbaru

id hiv, aids, HIV/AIDS, penyakit, mematikan, terinfeksi HIV, korban meninggal dunia, Komisi Penanggulangan Aids

Legislator soroti naiknya kasus HIV/AIDS Pekanbaru

Ilustrasi HIV/AIDS (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Anggota DPRD Kota Pekanbaru menyoroti naiknya kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di wilayah setempat dari hanya 352 kasus tahun 2016 menjadi  448 pada 2016.

"Bahkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru pada Januari 2017 saja sudah terdapat 24 orang terinveksi HIV/AIDS," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Marlis Kasim di Pekanbaru, Senin.    
 
Marlis Kasim menyebutkan kondisi ini sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan bagi penduduk Pekanbaru karena meningkatnya cukup tinggi yang terjadi tiap tahun.

Jika tidak segera ditangani bisa saja menularkan kepada yang tidak mengetahuinya.

"Ini perlu mendapatkan penanganan serius agar tidak bertambah lagi jumlahnya," ujarnya.

Menurut Marlis data Diskes juga mencatat jumlah HIV dan AIDS di Pekanbaru meningkat dari tahun ke tahun dan sudah menyerang ibu rumah tangga.

"Dari informasi yang kami ketahui, HIV dan AIDS ini banyak juga kaum ibu yang kena, walau dari perbandingan didominasi oleh laki - laki dengan 64 persen dan perempuan 36 persen," terangnya.

Menurut Marlis Kasim peningkatan kasus HIV/AIDS ini sebagai pertanda masih kurangnya pemahaman bahaya dan cara penyebaran penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh ini dikalangan warga Pekanbaru hingga berakibat mematikan.

"Apalagi diketahui bersama belum ada obatnya," tutur dia.

Harusnya Dinas Kesehatan dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat lebih gencar berperan memberikan sosialisasi, imbauan bagaimana cara mencegah penularan penyakit HIV.

Untuk semua kalangan remaja, pasangan suami istri dan sebagainya yang sangat riskan tertular jika tidak tahu cara menghindari.

"Secara periodik harus dilakukan sosialisasi bagi kalangan pelajar, kelompok masyarakat, bisa lewat tokoh agama, budaya dan sebagainya," saran dia.

Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada kenaikan kasus HIV dan AIDS di 2016 dengan total 448 dibandingkan 2015 hanya 352 kasus. Rata-rata kasus perbulan naik dari 29 menjadi 37 kasus.

Ia merinci dari 352 kasus terdiri atas  241 kasus HIV dan 111 kasus AIDS. Pada 2016 terdapat 261 kasus HIV dan 187 AIDS.

Sedangkan untuk 2017 Diskes baru mengimpun data bulan Januari 2017 saja terdapat 16 kasus HIV dan delapan  kasus AIDS," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Helda S Munir.

Helda mengakui memang jumlah HIV dan AIDS di Pekanbaru meningkat dari tahun ke tahun. Namun kasus tersebut belum bisa dipastikan sepenuhnya negatif.

"Bisa saja tingkat kesadaran masyarakat Kota Pekanbaru tinggi untuk memeriksakan dirinya ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit tinggi. Sehingga pengidap HIV dan AIDS bisa juga cepat mendapatkan penanganan," katanya.