Dodi Reza mundur dari perusahaan manajemen SFC

id Dodi Reza, sfc, manajemen SFC, PT Sriwijaya Optimis Mandiri, kepengurusan sriwijaya fc

Dodi Reza mundur dari perusahaan manajemen SFC

Dodi Reza Alex Noerdin (Antarasumsel.com/Nova Wahyudi)

Palembang (Antarasumsel.com) - Bupati Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Dodi Reza mundur dari jabatan Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri, perusahaan yang mengelola Sriwijaya F, untuk fokus bekerja sebagai pejabat pemerintah.

Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri Faisal Mursyid di Palembang, Selasa, mengatakan, keputusan mundur ini diambil karena Dodi merujuk pada UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda) yang melarang kepala daerah dan wakil kepala daerah turut serta dalam suatu perusahaan baik milik swasta maupun milik negara/daerah, atau dalam yayasan bidang apapun.

"Sebelum dilantik menjadi Bupati Muba (22/7), Dodi Reza sudah mengajukan pengunduran diri dari jabatan direktur utama yang disandangnya selama ini," kata Faisal.

Meskipun mundur dari jabatan tersebut, namun putra sulung Gubernur Sumsel ini tetap menjabat sebagai Presiden Sriwijaya FC atau layaknya jabatan presiden klub-klub di Eropa.

"Kecintaan beliau terhadap Sriwijaya FC tidak perlu diragukan lagi, namun sesuai aturan tersebut memang harus mundur dari dirut dan saat rapat seluruh jajaran manajemen PT SOM pada 29 Mei juga sudah diputuskan penggantinya," kata dia.

Untuk itu dalam kepengurusan perusahaan yang baru telah diputuskan posisi Direktur Utama kini diisi oleh IGB Surya Negara dan dibantu empat direktur lainnya yakni Augie Bunyamin, Yuliar, Nirmala Dewi dan Muchendi Marzareki.

"Perubahan hanya di struktur direktur dan dirut, posisi Komisaris Perusahaan juga masih dipegang oleh Muddai Madang," kata dia.

Ia menambahkan, PT SOM selaku pengelola SFC saat ini sedang menuntaskan proses verifikasi lisensi yang dilakukan oleh AFC. Lima aspek itu adalah legalitas, finansial, personel dan administrasi, infrastruktur, serta sporting (pembinaan usia muda).

"Kami optimis dapat menyelesaikan proses lisensi ini karena semua aspek sudah kita penuhi. Sebagai contoh stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring yang telah memenuhi standar internasional dan terus kami tingkatkan fasilitas penunjangnya," kata dia.