Berlin, (Antara) - Gambar James Rodriguez yang dihibur
oleh pemain Brazil David Luiz setelah kekalahan brutal di perempat final
Piala Dunia pada 2014 masih tergaung sampai hari ini.
Rodriguez
memberikan segalanya untuk Kolombia, mencetak enam gol -- termasuk gol
terbaik di turnamen itu saat melawan Uruguay -- menginspirasi negaranya
menembus delapan besar untuk pertama kalinya.
Tidak
lama kemudian, Rodriguez menjadi rekrutan terkini "Galactico" Real
Madrid dan pemain termahal peringkat keempat di dunia.
Namun,
yang seperti kerap terjadi di klub dengan begitu banyak haapan,
berbagai hal tidak berjalan sebagaimana yang diinginkan untuk Rodriguez
di Real dan pemain 25 tahun itu bergabung dengan Bayern Munich pada
Selasa dengan masa peminjaman selama dua tahun.
Awalnya
semua berjalan lancar di Real, di mana Rodriguez memberikan amunisi
untuk Cristiano Ronaldo untuk memecahkan lebih banyak rekor gol.
Rodriguez
mengkreasikan enam gol untuk Ronaldo pada musim pertamanya di Bernabeu
dan meski sempat mengalami cedera kaki, pemain Kolombia itu mencetak 13
gol dan berkontribusi 13 assist pada musim debutnya yang begitu
impresif.
"Ia mengejutkan kami semua," kata
pelatih Real saat itu Carlo Ancelotti pada akhir musim pertama
Rodriguez. "Ia merupakan pemain berkualitas papan atas dan sangat sesuai
dengan tim."
"Ia terbiasa bermain di peran
yang lebih dalam yang menuntutnya untuk melapisi lebih banyak ruang.
Itulah yang paling mengejutkan saya. Orang-orang lain membutuhkan waktu
untuk terbiasa dengan gaya bermain seperti itu."
Namun
beberapa hal mulai tidak berjalan lancar dengan kedatangan Rafa Benitez
sebagai pelatih Real. Rodriguez keluar-masuk tim inti, yang menimbulkan
friksi antara kedua orang itu.
Ketika
Zinedine Zidane menggantikan Benitez pada 2016, berbagai hal tidak
membaik dan kesuksesan Eropa ke-11 tim terlihat menjustifikasi keputusan
pria Prancis itu untuk menepikan Rodriguez.
Musim
lalu, Zidane tetap jarang memainkan Rodriguez, namun hal itu tidak
menghapus keefektifannya. Meski hanya 13 kali tampil sebagai pemain inti
dan sembilan kali menjadi pemain pengganti, dalam berbagai posisi,
Rodriguez mencatatkan rata-rata lebih banyak operan kunci per
pertandingan dibandingkan rekan-rekan setimnya.
Bayern
juga memiliki banyak opsi serangan, namun tidak ada yang benar-benar
layak mengenakan nomor punggung sepuluh. Thiago Alcantara dan Thomas
Mueller biasa dimainkan sebagai penyerang, namun keduanya bermain lebih
efektif di posisi lain.
Kembali bekerja sama
dengan Ancelotti, yang menyukainya memainkan posisi "deep-lying
forward," dapat memicu Rodriguez untuk mengulangi penampilannya pada
musim pertamanya di Real di bawah asuhan pria Italia tersebut.