Pemkot Palembang kebut pembebasan lahan IPAL

id Harobin Mustafa, sekda kota, ipal, pembebasan lahan, pemkot

Pemkot Palembang kebut pembebasan lahan IPAL

Harobin Mustafa (ANTARA Sumsel/Yudi Abdullah)

Palembang  (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang mempercepat pembebasan lahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) skala perkotaan di kawasan Sungai Selayur karena ditargetkan selesai pada 2017.

Sekretaris Daerah Kota Palembang Harobin Mustafa di Palembang, Jumat, mengatakan proses pembebasan sudah dilakukan sejak awal tahun 2017 namun beberapa kendala membuatnya sedikit tersendat.

"Namun sejak ditandatanganinya kesepakatan dengan pemberi hibah yakni pemerintah Australia beberapa hari lalu, membuat kami semangat kembali," kata Harobin.

Ia mengatakan dalam waktu dekat akan dilakukan sosialisasi ke masyarakat mengenai proyek IPAL skala perkotaan itu.    

"Sebenarnya, sosialisasi sudah sering dilakukan namun untuk mempercepat target maka akan lebih digalakkan. Tentunya pendekatan persuasif yang dikedepankan," kata Harobin.

Sejauh ini pemkot telah memetakan kebutuhan lahan untuk lahan IPAL tersebut sehingga terdapat 18 persil dengan 18 KK yang harus dipindahkan dari lokasi.

Ia mengharapkan warga dapat memahami kebutuhan negara terhadap lahan tersebut karena IPAL Sungai Selayur itu diperuntukkan untuk IPAL skala perkotaan, bukan sebatas IPAL skala kawasan.

Nantinya, IPAL itu akan mengolah limbah rumah tangga dari berbagai kawasan kemudian hasil proses baru dikirimkan ke sungai sehingga limbah tidak lagi mencemari lingkungan.

Menurutnya, warga tidak perlu khawatir karena akan dibayarkan ganti ruginya dari luas lahan yang dimiliki karena pemerintah sudah mengandeng lembaga independen Kantor Jasa Penilai Publik.

"KJPP yang mengkaji besaran dana yang harus dikeluarkan Pemkot nantinya. Kami sangat mengharapkan dukungan dari masyarakat warga Sungai Selayur," kata dia.

Proyek IPAL Sungai Selayur itu bernilai total Rp1,2 triliun di atas lahan seluas enam hektare yang direncanakan rampung pada pada 2022.

Pada 2017 ditargetkan dapat menyelesaikan proses pembebasan lahan, sedangkan pada 2016 telah menyelesaikan Detail Engineering Design untuk membuat 12.000 sambungan rumah tangga.

Kehadiran IPAL perkotaan itu diharapkan membuat air sungai menjadi lebih jernih sehingga PDAM Tirta Musi tidak kesulitan lagi untuk memurnikan air bakunya.

Australia telah memberikan bantuan teknis senilai Rp150 miliar untuk mengembangkan Pengelolaan Air Limbah Rencana Induk di delapan kota, termasuk di Palembang.

Kota Palembang terpilih karena 96,07 persen warganya telah mengakses air bersih serta memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan sanitasi warganya terkait dengan penanganan drainase, limbah dan sampah, dengan menganggarkan dana APBD sebesar Rp150,56 miliar lebih atau mencapai 10,43 persen dari belanja sejak 2015.