Miami (ANTARA/AFP) - Orang-orang yang melewatkan sarapan pagi atau
hanya mengonsumsi sedikit makanan pada pagi hari dua kali lebih berisiko
mengalami pengerasan arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung
mematikan.
Studi yang hasilnya disiarkan di Journal of the American College of Cardiology mengungkap
tanda-tanda kerusakan pada arteri jauh sebelum gejala atau penyakit itu
berkembang pada orang-orang yang melewatkan sarapan.
Para
peneliti pada Senin (2/10) mengatakan penemuan mereka dapat menawarkan
perangkat penting dalam penanganan penyakit kardiovaskular, pembunuh
nomor satu di dunia yang telah merenggut 17,7 juta nyawa pada 2015
menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Orang-orang yang
sering melewatkan sarapan pagi secara keseluruhan cenderung memiliki
gaya hidup yang tidak sehat secara keseluruhan" menurut penulis hasil
studi Valentin Fuster, direktur Mount Sinai Heart dan pemimpin redaksi Journal of the American College of Cardiology.
"Studi
ini memberikan bukti bahwa ini salah satu kebiasaan buruk yang secara
proaktif dapat diubah untuk mengurangi risiko penyakit jantung."
Laporan itu didasarkan pada survei terhadap 4.000 pekerja paruh baya di Spanyol, yang kondisinya dipantau selama enam tahun.
Sekitar satu dari empat orang makan pagi bernutrisi tinggi, yang meliputi 20 persen atau lebih kalori untuk satu hari.
Sebagian
besar orang dalam penelitian itu - 70 persen - mengonsumsi sarapan pagi
bernutrisi rendah yang memberi mereka lima sampai 20 persen asupan
kalori harian.
Tiga persen mengatakan bahwa mereka melewatkan
sarapan atau hanya makan sangat sedikit. Kelompok ini "cenderung
memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat dan prevalensi tinggi faktor
risiko kardiovaskular" menurut laporan itu.
Orang-orang yang
melewatkan sarapan pagi juga "memiliki lingkar pinggir, indeks massa
tubuh, tekanan darah, lipid darah dan tingkat glukosa lebih besar"
menurut hasil studi.
Para peneliti menggunakan teknologi
ultrasonik untuk memindai peserta studi guna mengetahui timbunan lemak
pada arteri, atau bukti awal adanya penyakit.
Mereka menemukan
bahwa orang-orang yang makan kurang dari lima persen kalori dari
rekomendasi kalori harian saat sarapan memiliki risiko penimbunan lemak
pada arteri rata-rata dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang
mengonsumsi sarapan bernutrisi tinggi.
Peningkatan risiko
pengerasan arteri di antara orang-orang yang melewatkan sarapan pagi
atau makan sedikit di pagi hari ini muncul independen dari faktor lain,
seperti merokok, kolesterol tinggi dan aktivitas fisik.
Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa mengonsumsi sarapan pagi dengan benar
berkaitan erat dengan kesehatan yang baik, termasuk menurunkan berat
badan, diet sehat dan menurunkan risiko masalah kolesterol, tekanan
darah dan diabetes.
Melewatkan sarapan pagi juga sebelumnya terbukti dapat meningkatkan risiko penyakit arteri koroner.
Menurut
Prakash Deedwania, profesor kedokteran di University of California dan
penulis editorial penyerta dalam jurnal itu, studi yang baru memberikan
lebih banyak bukti bahwa melewatkan sarapan bisa membahayakan kesehatan
seseorang.
"Meski mereka yang melewatkan sarapan secara umum
berusaha menurunkan berat badan, mereka seringkali makan lebih banyak
dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat kemudian. Melewatkan sarapan
bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormonal dan mengubah ritme
sirkadian," kata Deedwania.
"Bahwa sarapan merupakan makanan
paling penting dalam satu hari telah jelas terbukti dengan bukti ini,"
katanya sebagaimana dikutip kantor berita AFP. (kn)
Risiko besar melewatkan sarapan
....
Orang-orang yang melewatkan sarapan pagi juga "memiliki lingkar pinggir, indeks massa tubuh, tekanan darah, lipid darah dan tingkat glukosa lebih besar"....