Gubernur: Pembangunan Pasar Cinde tahap relokasi pedagang

id pasar cinde, relokasi pedagang,pemerintah, renovasi, perbaikan, Alex Noerdin, peningkatan PAD

Gubernur: Pembangunan Pasar Cinde tahap relokasi pedagang

Dokumentasi-Bagian dalam Pasar Cinde Palembang (Antarasumsel.com/Aziz Munajar/17)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin menyatakan kegiatan pembangunan Pasar Cinde saat ini baru sampai pada tahap relokasi pedagang lama.

Semua pedagang dapat menerima relokasi tersebut serta telah ditampung pada lokasi yang telah disediakan, kata Alex Noerdin menanggapi pernyataan Fraksi Partai Demokrat terkait pelaksanaan kerja sama bangun guna serah pembangunan pasar Cinde di Palembang, Rabu.

Menurut dia, dalam pelaksanaan kerja sama tersebut Pemerintah Provinsi sejak awal telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Palembang.

Terkait dengan besaran kontribusi hal ini sebelumnya telah dilakukan pengkajian, Pemerintah Provinsi mendapatkan kontribusi awal berupa bangunan 10 persen dari luas total bangunan yaitu pada posisi lantai semi basement dan sebagian di lantai lima yang digunakan untuk menampung pedagang lama.

Ia mengatakan, kontribusi bagi hasil pada saat mulai operasional dan kontribusi akhir berupa penyerahan seluruh bangunan pada saat berakhirnya jangka waktu kerja sama.

Untuk kerja sama Bangun Guna Serah lainnya setiap tahun Pemerintah Provinsi mendapatkan kontribusi bagi hasil sesuai dengan kesepakatan yang dihitung berdasarkan hasil audit.

Sementara mengenai upaya peningkatan PAD khususnya dari retribusi perparkiran, dia menyampaikan, langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumsel melalui BPKAD adalah melakukan "uji petik" pengelolaan parkir pada objek kerja sama Bangun Guna Serah seperti PSX, RS Siloam, Lippo Mall Jakabaring dan Palembang Icon dan diharapkan upaya ini akan mendapatkan hasil yang positif

Mengenai progres PAD dari retribusi alat-alat berat ia menuturkan saat ini badan pendapatan daerah sedang melakukan deteksi terhadap alat berat milik Pemprov yang dikelola dan disewakan kepada pihak lain.

Selain itu, juga dilakukan langkah konkret berupa penagihan secara langsung ke lapangan melalui tim optimalisasi PAD dan hingga Agustus 2017 telah berhasil memperoleh pendapatan PKB dan BBN-KB alat berat Rp8,43 miliar.