(ANTARA Sumsel) - Anggota parlemen Inggris pada Senin merasa cemas dengan masa depan BBC World Service, penyiar internasional terbesar di dunia, karena lembaga penyiaran itu tak lagi didanai pemerintah, melainkan melalui iuran yang dibayarkan pengguna TV dalam negeri (Inggris).
Komisi Luar Negeri Parlemen mengatakan pihaknya khawatir bahwa perubahan pendanaan dan kurangnya peran dari eksekutif BBC dan pihak manajemen bisa mengurangi pengaruh on-air dan online dari layanan radio dan televisi itu.
BBC World Service, yang diluncurkan sebagai Empire Service pada 1932, menyiarkan berita dan diskusi sepanjang hari dalam 28 bahasa, menjangkau sekitar 190 juta orang setiap pekannya.
Mulai 1 April BBC World Service tidak lagi didanai pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri, tapi melalui iuran tahunan sebesar AS$240 (sekitar Rp2,7 juta) yang dibayarkan oleh semua rumah tangga yang memiliki TV untuk mendanai sektor penyiaran publik di Inggris.
"Kami memiliki perbedaan mencolok dengan BBC mengenai pengelolaan World Service... Kita lihat saja nanti apakah mereka akan tetap mempertahankan karakteristik utama dari World Service, ungkap komite itu dalam sebuah laporan pada Senin.
Berita Terkait
Ratusan jurnalis telah mendaftar untuk liput WWF 2024 dalam sepekan
Senin, 22 April 2024 15:08 Wib
Atletico amankan tempat di Piala Dunia Antar Klub 2025
Rabu, 17 April 2024 12:48 Wib
Ditumbangkan pemegang rekor dunia, Katibin raih perunggu di kejuaraan dunia
Minggu, 14 April 2024 10:02 Wib
Hampir 200 pekerja kemanusiaan di Palestina terbunuh sejak Oktober
Rabu, 3 April 2024 11:23 Wib
Artis Cinta Laura berusaha tetap produktif selama Ramadhan
Kamis, 28 Maret 2024 11:34 Wib
Vania Agustina juara World Top Model 2024
Jumat, 22 Maret 2024 13:18 Wib
Aktor Yayan Ruhian bagi kesan istimewa kala tiba Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 10:17 Wib
12 tim esports siap bersaing di Grand Finals FFWS ID 2024 Spring
Rabu, 28 Februari 2024 11:00 Wib