Dispora Sumsel ajak pemuda ikuti program "Sarjana Unggul"

id sarjaan unggul, pemuda, penggerak pembangunan perdesaan, dispra sumsel, ajak pemuda

Dispora Sumsel ajak pemuda ikuti program "Sarjana Unggul"

Pengumuman perekrutan Sarjana Unggul. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Melalui program tersebut, pemuda akan dijadikan sarjana penggerak pembangunan di perdesaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Selatan mengajak pemuda provinsi setempat untuk mengikuti Program Sarjana Unggul dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.

"Bagi pemuda yang memiliki gelar sarjana Strata-1 dan tidak terikat sebagai pegawai negeri atau swasta bisa mengajukan lamaran untuk menjadi peserta program Sarjana Unggul," kata Kadispora Sumsel Syaidina Ali di Palembang, Kamis.

Dia menjelaskan sekarang ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuka kesempatan untuk 1.000 pemuda bergabung dalam program "Sarjana Unggul".

Melalui program tersebut, pemuda akan dijadikan sarjana penggerak pembangunan di perdesaan yang ada di seluruh wilayah Indonesia.

Untuk mengikuti program tersebut Kemenpora menetapkan beberapa persyaratan, yakni pendidikan S1 semua jurusan, usia maksimal 26 tahun, belum menikah, bersedia tidak menikah selama kontrak, sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan surat dokter, berkelakuan baik dibuktikan dengan surat keterangan kepolisian setempat.

Kemudian bebas narkoba dibuktikan dengan surat keterangan dari rumah sakit, memiliki pengalaman berorganisasi, tidak terikat sebagai pegawai pemerintah/swasta selama kontrak, mendapat dukungan dan rekomendasi dari tokoh masyarakat, pimpinan instansi pemerintah terdekat, bersedia ditempatkan di desa lokasi tugas seluruh Indonesia.

Bagi pemuda yang berminat bisa mengirim lamaran melalui Dinas Pemuda dan Olahrga Sumsel di Jalan Aerobik No.3 Palembang hingga 10 Mei 2014.

Pemuda yang mengajukan lamaran dan dinyatakan memenuhi persyaratan akan disebar secara acak di 500 desa, 251 kecamatan 66 kabupaten/kota di 33 provinsi, kata Syaidina.