Baturaja (ANTARA Sumsel) - Pemkab Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan melalui Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata setempat menggelar sosialisasi
sadar wisata sapta pesona di Baturaja, Rabu.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU), Aufa Sarkomi di dampingi Kepala Tata Usaha UPTD
Musium Si Pahit Lidah, Riswan Dinata mengatakan bahwa sosialisasi
tersebut diikuti sebanyak 72 peserta di wilayah itu.
Dikatakannya, jumlah tersebut terdiri atas utusan dari tujuh desa
masing-masing Desa Tungku Jaya, Tanjung Kurung, Ulak Lebar, Padang
Bindu, Gunung Kuripan, Padang Bindu dan Desa Laya serta satu lagi dari
Saka Pariwisata setempat yang menjadi potensi wisata di wilayah itu.
"Sosialisasi ini bertujuan agar para pemandu wisata di OKU
mendapatkan pengetahuan guna memajukan objek wisata di daerah itu," kata
Aufa.
Dikatakannya, para pemandu wisatawan tersebut, harus menguasai
keberadaan dan kondisi objek dan potensi wisata yang terdapat di OKU,
sehingga dapat mengenalkan kepada sejumlah wisatawan berkunjung di
wilayah itu.
"Selain itu juga harus mampu menunjukan sikap ramah tamah memberikan
senyum kepada setiap tamu yang datang, melayani kebutuhan tamu agar
puas serta dapat mengembangkan potensi wisata di OKU," katanya.
Dikemukakannya, di Kabupaten OKU masih banyak terdapat potensi objek
wisata belum tergali, salah satunya adalah rumah adat Ulu di Desa
Banjar Sari sebanyak empat unit, Pengaringan dua unit, Singapura lima
unit, Padang Bindu tiga unit masing-masing ditempati oleh warga yang
terpantau oleh pihaknya.
"Kalau rumah adat Ulu ditempati warga berbeda dengan rumah adat
Limas di Sumsel ditempati oleh pejabat," kata Riswan menambahkan.
Namun, kata dia, rumah adat Ulu terancam punah dan diprediksi hanya dapat bertahan selama sepuluh tahun kemudian.
"Kami kesulitan mencari bahan baku jadi kemungkinan akan punah 10
tahun kedepan. Selain itu, terkendala dana karena program kita belum
mengarah ke sana," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya mengupayakan untuk melestarikan peninggalan
nenek moyang dengan menyampaikan permasalahan tersebut ke pemerintah
Provinsi Sumsel.
"Pada 1992 terdapat rumah adat Ulu milik Pak Kedum dipindahkan di
Museum Balaputra Dewa Palembang dan sekarang masih berdiri kokoh,"
ungkapnya.
Ia menambahkan, keunikan rumah adat Ulu ialah selain tiang rumah di
atas batu, juga tahan gempa dan papan bangunan tidak menggunakan paku
serta bisa dipindah-pindahkan lokasi berdirinya rumah.
Berita Terkait
Kanwil Kemenkumham Sumsel lakukan sosialisasi pendaftaran merek kolektif
Rabu, 17 April 2024 18:03 Wib
Pj Gubernur Sumsel safari Shalat Jumat sambil sosialisasikan mudik gratis
Jumat, 29 Maret 2024 18:48 Wib
Polda Sumsel sebut perpustakaan mapolda terbuka untuk umum
Selasa, 19 Maret 2024 16:20 Wib
Satgas Pangan Sumsel giatkan sosialisasi antisipasi penimbunan pangan
Sabtu, 9 Maret 2024 15:25 Wib
Diskominfo Prabumulih hadirkan Balmon Frekuensi Palembang sosialisasi penggunaan frekuensi radio
Selasa, 5 Maret 2024 12:35 Wib
Polda Sumsel pacu keamanan lalu lintas pakai metode sosialisasi
Senin, 4 Maret 2024 18:54 Wib
Kanwil Kemenkumham Sumsel sosialisasikan layanan fidusia
Senin, 4 Maret 2024 17:26 Wib
Kemenkumham Sumsel gelar sosialisasi kewarganegaraan bagi warga kawin campuran
Selasa, 27 Februari 2024 22:00 Wib