Riyadh (ANTARA/Xinhua-OANA) - Arab Saudi pada Jumat (16/5) melaporkan jumlah kasus korban virus Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) menjadi 520 orang, termasuk 163 kematian.
Kasus baru itu menambah jumlah seluruh kasus jadi 520, termasuk 163 kematian. Sementara itu Kementerian Kesehatan negara Teluk yang kaya akan minyak tersebut mengumumkan tiga pasien sepenuhnya pulih dari infeksi virus itu.
Dari seluruh kasus baru tersebut, satu pasien berada di unit perawatan intensif (ICU), tiga berada dalam kondisi stabil dan satu tanpa gejala, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Semua kasus baru itu ditemukan di Ibu Kota Arab Saudi --Riyad, Jeddah dan Taif.
Selain data statistik harian, Kementerian Kesehatan Arab Saudi pada Sabtu (10/5) membantah beberapa laporan bahwa penjabat menteri yang baru diangkat telah terinfeksi virus tersebut.
MERS dipandang sebagai "sepupu virus SARS", yang lebih mematikan tapi tak terlalu cepat menyebar. SARS merebak di Asia pada 2003 dan menyerang ribuan orang.
Koronavirus tersebut pertama kali ditemukan pertengahan 2012 pada seorang pria tua yang menderita radang paru-paru akut dan gagal ginjal.
Virus itu telah menyebar dari negara Teluk ke Afrika Utara, Asia Tenggara dan Eropa, menewaskan lebih dari seratus orang dan menyerang ratusan orang lagi.
Penerjemah: Chaidar
Berita Terkait
Wapres & Menteri Haji Arab Saudi bahas tambahan kuota haji Indonesia
Selasa, 30 April 2024 14:56 Wib
KJRI Jeddah ingatkan pekerja migran Indonesia tidak asal teken dokumen
Senin, 29 April 2024 15:12 Wib
Qatar hubungi Arab Saudi tekankan de-eskalasi hindari konflik di kawasan
Rabu, 17 April 2024 10:41 Wib
Terkait Kajati ke Arab Saudi, Kejati Sumbar berikan penjelasan
Minggu, 31 Maret 2024 10:12 Wib
Pertama di mall Palembang, Funword Bowling buka di dua lokasi sekaligus
Sabtu, 9 Maret 2024 15:51 Wib
Leclerc kecewaberat dengan performa Ferrari SF-24 di GP Bahrain
Senin, 4 Maret 2024 12:43 Wib
Arab Saudi tuduh Israel sebabkan penduduk Gaza kelaparan
Senin, 29 Januari 2024 10:02 Wib
Mancini enggan sebut Arab Saudi sebagai favorit juara
Senin, 22 Januari 2024 16:48 Wib