Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Dinas perindustrian dan Perdagangan Kota
Lubuklinggau Sumatera Selatan, menurunkan tim ke pasar-pasar untuk
memantau harga tahu tempe yang cendrung naik, akibat melambungnya harga
kedelai saat ini.
Sepekan terakhir banyak keluhan dari pengusaha tahu tempe setempat
bahwa mereka kekurangan bahan baku kedelai baik produksi lokal maupun
impor, kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Kota Lubuklinggau, Farida Aryani, Jumat.
Ia mengatakan, selama ini para pengusaha tahu tempe setempat
menggunakan bahan baku kedelai produksi lokal, namun setelah harganya
naik dari Rp7.000 menjadi Rp9.500 per kilogram mulai peralih ke kedelai
impor.
Sedangkan harga kedelai impor juga naik menjadi Rp7.500 dari
sebelumnya Rp6.000 per kilogram, sementara stok pada tingkat pedagang
lokal menipis.
"Dengan kenaikan itu para pengusaha tahu tempe diimbau jangan
menaikan harga terlalu tinggi, karena termasuk salah satu bahan pokok
masyarakat," katanya.
Ia mengharapkan, kenaikan harga kedelai itu masih bisa disiasati
oleh pengusaha tahu, tempe, dan susu kedelai setempat, namun harga
tinggi itu berkepanjangan akan berdampak kelangkaan stok bahan baku.
Kenaikan harga kedelai dan bahan pokok lainnya itu adalah dampak
dari melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, mudah-mudahan
pemerintah cepat mengatasi, ujarnya.
Salah seorang pedagang tahu dan tempe di Kota Lubuklinggau, Ninik
Maryani (40) mengeluhkan tingginya harga kedelai saat ini, sehingga
terpaksa menyesuaikan harga jual tahu dan tempe.
"Kami sangat sulit mendapatkan bahan baku kedelai meskipun ada
dijual pedagang harga sudah tinggi dari sebelumnya, terutama kedelai
produksi lokal mencapai Rp9.500 per kilogram," jelasnya.
Sekarang bahan baku pembuatan tahu dan tempe menggunakan kedelai
impor yang harganya kisaran Rp7.500-Rp7.900 per kilogram, itu pun
stoknya terbatas.
Dengan kenaikan harga bahan baku itu, tahu masih dijual antara
Rp4.000 untuk enam potong dari sebelumnya Rp3.000, sedangkan tempe
dijual antara Rp4.000-Rp5.000 per batang yang sebelumnya Rp3.500 per
batang, jelasnya.
Berita Terkait
Polisi periksa perkembangan siswa Latja Diktuba Polri di Musi Rawas
Kamis, 7 Desember 2023 12:48 Wib
Pemkot Palembang pacu 80.000 pelaku UMKM ikuti perkembangan digital
Kamis, 26 Oktober 2023 13:03 Wib
Kurs rupiah masih dipengaruhi perkembangan di Timur Tengah
Senin, 23 Oktober 2023 11:34 Wib
Dokter Jiwa: Terdapat paradoks pada kesehatan remaja
Jumat, 13 Oktober 2023 11:10 Wib
Polisi: Proses hukum tersangka ricuh di BP Batam masuk tahap 1
Senin, 2 Oktober 2023 16:44 Wib
Putri alami perkembangan positif saat hadapi Akane Yamaguchi
Rabu, 6 September 2023 13:36 Wib
Jurgen Klopp tunggu perkembangan cedera hamstring Arnold
Senin, 4 September 2023 15:44 Wib
Konsumsi kalium penting jaga daya ingat lansia
Senin, 24 Juli 2023 16:10 Wib