Chicago (ANTARA Sumsel) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), tertekan penguatan di pasar ekuitas AS.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 8,9 dolar AS, atau 0,67 persen, menjadi menetap di 1.317,1 dolar AS per ounce.
Emas berada di bawah tekanan karena indeks Dow Jones Industrial Average naik 204 poin atau 1,13 persen pada pukul 19.00 GMT. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun karena investor mencari tempat yang aman, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan kerugian maka logam mulia biasanya naik.
Para analis mencatat bahwa pasar memiliki volatilitas karena penyelesaian Deutsche Bank pada Kamis, tetapi yang sebagian besar hilang pada Jumat dan perdagangan kembali normal, mendorong para investor menjauh dari aset "safe haven" logam mulia.
Namun, logam mulia dicegah dari kejatuhan lebih lanjut karena indeks dolar AS turun 0,08 persen menjadi 95,45 pada pukul 19.00 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Jumat menunjukkan pendapatan dan pengeluaran pribadi menunjukkan inflasi meningkat, tapi persis di median konsensus.
Laporan tersebut menunjukkan pendapatan pribadi meningkat 0,2 persen, pengeluaran konsumen tidak berubah, dan Indeks Harga PCE meningkat 0,1 persen.
Analis mencatat bahwa tidak adanya inflasi yang kuat memberikan "hawks" pada amunisi lebih lanjut Federal Reserve AS menuju pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) November.
Para analis memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember. Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 adalah 10 persen pada pertemuan November 2016, dan 62 persen pada pertemuan Desember 2016.
Perak untuk pengiriman Desember naik 2,6 sen, atau 0,14 persen, menjadi ditutup pada 19,214 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 2,7 dolar AS, atau 0,26 persen, menjadi ditutup pada 1,034.5 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Harga beli TBS di Bengkulu Rp2,57 ribu per kilogram
Jumat, 3 Mei 2024 19:49 Wib
KPK periksa saksi kasus dugaan harga fiktif jual beli lahan di PTPN XI
Jumat, 3 Mei 2024 16:21 Wib
Mendag minta importir percepat suplai untuk tekan harga gula
Kamis, 2 Mei 2024 17:02 Wib
Harga emas Antam meroket jadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 10:18 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,325 juta per gram
Senin, 29 April 2024 9:40 Wib
Harga CPO Jambi turun Rp845 per kilogram jadi Rp12.055
Minggu, 28 April 2024 5:00 Wib
Menkeu waspadai kenaikkan harga komoditas akibat konflik geopoltik
Jumat, 26 April 2024 16:03 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib