New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS diperdagangkan melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para investor meragukan tentang agenda pro-pertumbuhan Presiden AS Donald Trump.
Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell mengakui kegagalan pada Senin (17/7) dalam upaya untuk mencabut dan mengganti undang-undang yang ditandatangani mantan Presiden Barack Obama, yang juga dikenal sebagai Obamacare, setelah lebih banyak senator Republik bergabung dengan oposisi menentang penggantian undang-undang tersebut.
Trump mengatakan pencabutan dan penggantian Obamacare harus terjadi sebelum tindakan dapat diambil pada rencana lainnya, termasuk pengurangan pajak utama.
Para analis mengatakan tampaknya ada kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa agenda pro-pertumbuhan Trump, termasuk reformasi pajak, pengeluaran infrastruktur dan deregulasi mungkin akan memerlukan waktu lebih lama untuk bisa lolos daripada yang diperkirakan semula.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,55 persen menjadi 94,608 pada perdagangan akhir.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1563 dolar AS dari 1,1478 dolar AS, dan pound Inggris turun menjadi 1,3049 dolar AS dari 1,3054 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik tipis menjadi 0,7923 dolar AS dari 0,7797 dolar AS.
Dolar AS dibeli 112,00 yen Jepang, lebih rendah dari 112,63 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9540 franc Swiss dari 0,9622 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,2625 dolar Kanada dari 1,2690 dolar Kanada.
Berita Terkait
Harga emas Antam turun lagi jadi Rp1,310 juta per gram
Senin, 6 Mei 2024 9:48 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Tak punya laut, Purwakarta tetap penghasil ikan terbesar
Minggu, 5 Mei 2024 0:30 Wib
Semen Baturaja catat pendapatan bersih kuartal I Rp406,5 miliar
Sabtu, 4 Mei 2024 18:00 Wib
Gubernur gandeng Kadin untuk meluncurkan 'Kopi Sumsel'
Jumat, 3 Mei 2024 23:04 Wib
Sumsel inventarisasi potensi untuk kembalikan status Bandara SMB II
Jumat, 3 Mei 2024 23:03 Wib