Jakarta (ANTARA Sumsel) - Melawan berita bohong dan ujaran kebencian tidak melulu melalui jalur hukum, tapi, juga dapat dilakukan melalui gerakan sosial anti-hoax.
"Misalnya komunitas yang membuat konten positif," kata koordinator jaringan penggerak kebebasan berekspresi SAFEnet, Damar Juniarto, saat diskusi "Hate Speech & Hoax, Bagaimana Cara Menyikapinya?", di Jakarta, Kamis petang.
Menurut dia, salah satu cara mendapatkan berita yang terpercaya adalah melalui media massa karena mengedepankan prinsip jurnalistik, salah satunya validasi.
"Dorong media untuk melakukan fact checking, hoax buster (melawan hoax) di segala medium," kata dia.
Salah seorang editor di Geotimes, Cania Citta Irlanie, melihat cara efektif untuk menandingi hoax adalah dengan membuat konten yang positif lalu menyebarkannya seluas mungkin.
"Keterampilan yang perlu untuk melawan hoax adalah dengan mencari tahu bagaimana hoax menyebar," kata Cania dalam diskusi yang sama.
Damar menambahkan, selain mencari tahu bagaimana hoax tersebar, hal lain yang perlu dipelajari adalah bagaimana "memiskinkan" para pembuat hoax karena mereka akan mendapatkan uang dari iklan AdSense.
Berita Terkait
Menlu: upaya Israel hambat bantuan kemanusiaan untuk Gaza sistematis
Jumat, 17 Mei 2024 15:31 Wib
ANTARA dan Jamkrindo tanda tangani MoU kerja sama penjaminan
Jumat, 17 Mei 2024 15:30 Wib
KPK panggil pimpinan perusahaan sekuritas sidik korupsi di PT Taspen
Jumat, 17 Mei 2024 15:28 Wib
Nenek penyandang disabilitas netra berhaji setelah 14 tahun menanti
Jumat, 17 Mei 2024 15:27 Wib
Ronald Koeman panggil 30 pemain perkuat Belanda di Euro 2024
Jumat, 17 Mei 2024 15:21 Wib
Kante kembali dipanggil untuk memperkuat timnas Prancis
Jumat, 17 Mei 2024 10:34 Wib
Mengenal penyakit parkinson dan cara menanganinya
Jumat, 17 Mei 2024 10:28 Wib
Harga emas Antam turun jadi Rp1,343 juta per gram
Jumat, 17 Mei 2024 10:23 Wib